Aku terbangun oleh suara detak jarum jam. Kini hanya
sepi yang menemani. Suara jangkrik mengerik bersahutan. Membuat suasana hening ditengah
malam semakin terasa. Aku mencoba tuk merangkak berjalan perlahan mengambil
wudlu dikesunyian malam. Hawa dingin semakin mendesir, aku mencoba tuk melawan dingin
dengan dekapan kedua tangan. Setelah aku berdiri tegap untuk mendirikan shalat
malamku, seketika itu aku terjatuh, aku pun terjungkit terkaget dan ternyata
semua hanya mimpi.
Aku yang malang masih dengan keadaanku yang lemah
tak berdaya. Dengan dikelilingi oleh selang infuse yang membalut tanganku dan
tabung udara yang membantuku untuk bernafas. Entah sudah berapa lama aku tak
sadarkan diri. Membuat sedih dan gelisah sanak saudara yang melihatku terbaring
lemah diatas seprai biru. Tak tahu juga sudah berapa lama aku tinggalkan
shalat, namun aku masih sedikit lega karena balutan jilbabku masih tertata rapi
menghiasai kepalaku. Ternyata mereka masih mendengarkan kataku untuk tidak
melepaskan jilbabku dengan kondisiku yang bagaimanapun juga.
Namun semakin lama nafasku tinggal sepenggal, aku
berusaha untuk menghirup oksigen dengan sisa-sisa tenagaku. Tanganku perlahan
bergerak, menandakan aku tersadar dari tidur lamaku. Namun ternyata itu hanya
sebagai prasyarat ucap terakhirq bahwa selamanya kalian ada dihatiku. Dalam hatiku
berkata “yah, bu, semuanya….kalian akan selalu ada dihatiku.” Sepintas aku
melihat, deraian air mata yang keluar deras dari kedua air mata keluargaku. Aku
tersadar hanya untuk mengucapkan kalimat terakhir sebagai seorang hamba Allah
yaitu dua kalimat syahadat dan dengan panduan ayahku aku berusaha mengucap
syahadat dengan terbata-bata, sepenggal nafas mengiringiku, kini aku terpejam
untuk selamanya.
Nb: teruntuk
diriku sendiri khususnya dan umumnya semua muslim muslimah. Kematian adalah
kenyataan yang tidak dapat seorang pun menghindar darinya. Kematian adalah
kenyataan mutlak. Kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun, jika sang
pemilik kehidupan menginginkan hambaNya kembali, maka tak ada sesuatupun yang
dapat menghalanginya. Maka hanya ada dua pilihan sebelum semua amal tertutup ( ‘ngis
kariiman au mut syahiidan ).
1 komentar:
smogga jika aq kembali dlm keadaan khusnul khatimah...amiin...
Posting Komentar