Mata tak lagi mau di ajak kompromi
Mata tak lagi mau menuruti kata hati
Mata mungkin lelah karena tingkahku
Mata mungkin berontak karena ulahku
Aku hanya seperti akal dan bukan seperti hati
Yang hanya berfikir tanpa merasa dan mengerti
Mata ku sayu dan semakin melayu
Mataku mengatup dan semakin menutup
Aku tak lagi sadar
Dengan apa yang ada
di sekitar
Suara yang terdengar
nyaring
Kini hanya menjadi seperti pecahan piring
Dan tiba-tiba…
Semuanya menjadi kabur….kabur…dan kabur…
Dan akupun tertidur…
Hahahaha…..ngur….ngur….(suara mendengkur)
Nb:
Puisi ini terinspirasi ketika aku sedang ngantuk berat saat berada di forum
diskusi, ketika salah seorang dosen menjelaskan ttng salah satu mata kuliah
yang aku ikuti. Nafsu ngantukku saat itu sangat payah sehingga suara dosen
seolah alunan musik yang tak berirama (hahaha…)
0 komentar:
Posting Komentar