Minggu, 25 Maret 2012

Tak Lain Adalah Nafsu

Mata tak lagi mau  di ajak kompromi
Mata tak lagi mau menuruti kata hati
Mata mungkin lelah karena tingkahku
Mata mungkin berontak karena ulahku

Aku hanya seperti akal dan bukan seperti hati
Yang hanya berfikir tanpa merasa dan mengerti
Mata ku sayu dan semakin melayu
Mataku mengatup dan semakin menutup

Aku tak lagi sadar
Dengan apa  yang  ada di sekitar
Suara yang  terdengar nyaring
Kini hanya menjadi seperti pecahan piring

Dan tiba-tiba…
Semuanya menjadi kabur….kabur…dan kabur…
Dan akupun tertidur…
Hahahaha…..ngur….ngur….(suara mendengkur)

                     
Nb: Puisi ini terinspirasi ketika aku sedang ngantuk berat saat berada di forum diskusi, ketika salah seorang dosen menjelaskan ttng salah satu mata kuliah yang aku ikuti. Nafsu ngantukku saat itu sangat payah sehingga suara dosen seolah alunan musik yang tak berirama (hahaha…)

 

0 komentar:

Posting Komentar