Kamis, 18 April 2013

ONAR

Onar,
Memanag onar…
Bahkan sangat onar…

Awalnya terbelenggu…
Pada akhirnya menganggu…
Kau pikir semua tuna rungu??

Beralasan demi kebenaran…
Padahal sama sekali tidak berpendidikan…
Dan kau juga bukan seorang pahlawan…

Tolong jangan ulangi sensasi…
Tolong pikir semua aksi…
Karena belum tentu dapat reaksi…

Penengah bukan berarti kalah…
Perlahan tapi pasti…

Negara punya aturan…
Orang berpendidikan lebih berfikir rasional…
Dari pada emosional…

Lihatlah pada sang saka yang berkibar disana…
Melihat rakyatnya yang penuh akan tuntutan…
Tak ada yang merasa bersalah…
Namun juga tak ada yang mau mengalah…
Mungkin lebih tepatnya karena semua salah kaprah…

INGIN UNGKAPKAN RASA

Beribu kata yang ingin ku ungkap tentang rasa..
Tentang cinta..
Namun ku akui, siapa diri ini..
Hanya bidadari yang terhalangi duri diri..
Hanya sekuntum bunga yang terus menanti..

Bidadari pun ingin dimengerti..
Sekuntum bunga pun mempunyai asa..

Namun kadang hanya bidadara yang meraja..
Hanya kumbang yang berkuasa..

Apakah hanya diri ini yang terlalu perasa..
Dengan sikap yang tak mampu mengungkap..
Dengan kata hati yang selalu bersembunyi..

Aku bukan si Qais sang penyair cinta..
Bukan pula si Laila yang gila karenanya..
Aku hanya lah orang biasa yang juga mempunyai rasa..
Yang tak mempunyai daya apa-apa tuk mengungkapnya..
Yang hanya memendam hingga berharap takdir menjawabnya..

MENCARI KEHAKIKIAN

Tersimpan untukmu yang tak ku tahu
Rasa yang terbelenggu
Terpenjara dalam jeruji qalbu
Merintih demi kebebasan
Mencari kehakikian

Jangan kau umbar senyum yang tak semestinya
Pandangan yang tak seharusnya
Sentuhan yang bukan haknya

karena ku hanya inginkan dia...
Dia yang selamanya
Dia yang ada bukan karena noda
Namun karena hakikatnya tercipta untuku selamanya..

RINDUKU...


Lamunku sedih…
Dengan suara yang raib tuk ku dengar,
Dengan paras yang tak nyata tuk ku tatap,
Hasrat ingin berjumpa namun hanya hampa yang dirasa,
Meski banyak cara tuk melepas rindu bersamamu,
Tak puas rasanya jika tak bertemu,
Kini hanya langkah mu yang bisa ku turut sebagai pedoman hidup,
Sebagai penyejuk qalbu,
Sebagai jalan bertemu denganmu,

Rasul ku…..Muhammad…

Arti Nestapa Karena Cinta

Terpaan angin menyapaku…
Hanya ku denguskan nafas sebagai umpannya..
Ku tamati fajar yang terbit dengan perlahan…
Perlahan mewarnai ufuk Timur nan jauh di pelupuk pandangan..

Aku hanya berharap senyumnya…
Aku hanya berharap sapaannya..

Walau aku dilanda nestapa…
Namun tak mengapa..
Nestapa karena cinta..
Nestapa karena menantinya..
Namun demi cinta yang suci…
Nestapa pun menjadi suatu yang berarti..